Aku bukan orang yang suka dengan mata pelajaran sejarah semasa belajar di sekolah dasar hingga menengah. Jadilah aku hanya tahu sedikit tentang berbagai macam sejarah. Meski begitu, aku tahu betapa pentingnya sejarah seperti yang dikatakan presiden pertama Indonesia. "Jangan pernah melupakan sejarah," begitu beliau berpesan.
Dan di sini aku sekarang. Mengikuti Reading Challenge ODOP (RCO), di tingkat tiga ini diminta membaca buku tentang traveling. Alhamdulillah aku memiliki buku "Sebentang Kearifan dari Barat" yang ditulis oleh Oki Setiana Dewi. Buku ini kudapatkan saat mengikuti kajian yang diisi oleh mbak Oki di masjid Taqwa Metro. Belum sempat kubaca hingga aku harus membacanya demi untuk menuntaskan tugas dari RCO ini.
Buku ini berisi tentang perjalanan beliau ke tiga negara yaitu, Australia, Jerman dan Spanyol. Beliau mendapatkan beasiswa Muslim Exchange Program (MEP) ke Australia. Begitu juga dengan perjalanannya ke Jerman, beliau mendapatkan program Life of Muslim in Germany Study Trip 2017. Sedangkan kepergiannya ke Spanyol adalah dalam rangka melakukan kampanye utnuk menggugah dunia dan mendukung pendirian masjid atau Islamic Cultural Center, Mosque, and Awqaf of Sevilla.
Awalnya aku biasa saja membaca pengalaman perjalanan yang bisa dibilang perjalanan dalam nuansa keagamaan ini. Banyak tempat yang dikunjungi mbak Oki dari masjid, sekolah, komunitas hingga beberapa tempat wisata. Lembar demi lembar kubaca dan aku menemukan diriku terbawa perasaan hingga mataku beberapa kali berkaca-kaca. Pertemuannya dengan beberapa orang yang membuat mataku berembun, mengucap syukur betapa mudahnya kita orang Indonesia menjalankan agama Islam. Sedangkan saudara-saudara kita di negara minoritas harus berjuang keras demi melaksanakan keyakinannya.
Di antara destinasi yang dikunjungi mbak Oki, aku tiba-tiba menjadi sangat emosional kala membaca bagian dari buku yang menceritakan Islam di Spanyol. Seperti yang kusebutkan di atas bahwa aku tidak begitu memahami sejarah dengan baik. Meski begitu aku pernah mendapatkan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs dan masih tersisa sekilas di ingatan tentang kisah Islam di Andalusia atau yang sekarang menjadi Spanyol ini.
Di tingkat tiga RCO kali ini, kami diminta untuk mengulas salah satu destinasi yang ada di buku yang dibaca. Aku tertarik untuk mengulas istana Alhambra di kota Granada. Sebenarnya keruntuhan Islam di Spanyol yang membuatku begitu emosional. Hal itulah yang membuat keinginanku membuncah untuk membaca sejarah Islam di masa lalu. Betapa banyak yang telah kulewatkan karena aku tak bersungguh-sungguh saat itu. Aku berjanji akan membacanya nanti.
Kota Granada berada di selatan Spanyol. Terbentang di dataran tinggi dan merupakan tepi dari ujung pegunungan Sierra Nevada. Di sinilah istana Alhambra berdiri kokoh menjadi saksi kejayaan islam di Andalusia. Berikut ini adalah potret istana Alhambra
|
Istana Alhambra (sumber dari sini) |
Alhambra merupakan sebuah area yang meliputi istana dan benteng megah dari era kekhalifahan Bani Umayyah. Melihatnya dari jauh kentara sekali bentuk arsitektur bentengnya. Dinding-dinding bata merah menjulang di ujung-ujungnya melindungi istana bagian dalam. Bukan hanya sebuah peradaban, tetapi Alhambra juga merupakan simbol bahwa islam pernah berjaya di Spanyol.
Terdapat tiga kompleks utama di Alhambra yaitu, Alcazaba (benteng), Generalife (taman), dan Nasrid Palace (istana).
1. Alcazaba
Benteng ini merupakan bangunan paling tua di Alhambra. Alcazaba memiliki menara yang bernama Torre de la vella.
|
Benteng Alcazaba (sumber dari sini) |
2. Generalife
Di sini adalah tempat peristirahatan raja dan para pembesarnya. Berlokasi di atas bukit, terletak paling belakang serta terpisah dengan komplek bangunan yang lain.
Dahulu, di Generalife terdapat banyak kebun atau huerta yang dibangun pada masa Islam masih berjaya. Namun kini yang tersisa hanyalah Huerta Colora, yang tumbuh di kebun ini adalah sejenis perdu khas Spanyol. Sedangkan huerta lainnya sudah berubah dan rusak.
3. Nasrid Palace
Di bagian ini terdapat bangunan istana Charles V, Gate of wine, dan juga ikon utama istana Alhambra yaitu Courtyard of The Myrtles.
Courtyard of The Myrtles berada di tengah-tengah antara North Gallery dan South Gallery. Raja biasa menerima tamu di North Gallery, yang di dalamnya terdapat Hall of Ambassador. Sedangkan South Gallery dulu merupakan pintu masuk utama menuju Hall of Ambassador yang sekarang tertutup oleh istana Charles V. Di halaman Courtyard of The Myrtles terdapat Courtyard of The Lion yakni, sebuah kolam air mancur yang dikelilingi 12 patung singa yang juga berfungsi sebagai penyangga.
|
Courtyard of The Lion (Sumber gambar dari sini)
|
Di dalam istana ada beragam gaya arsitektur di istana ini seperti lengkungan pada pintu dan jendela, ornamen geometrikal, dan kaligrafi Arab yang terlihat indah. Dari bukunya mbak Oki ini diceritakan bahwa pada dinding istana banyak terdapat ornamen kaligrafi dengan gaya khas Kufic. Banyak kaligrafi kalimat La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah). Di sana juga terdapat tulisan La ghaliba illallah (tiada kemenangan melainkan milik Allah). Sepertinya aku baru pertama kali menemukan kalimat ini tak heran mbak Oki pun merasa tertarik kala banyak menemukannya tersebar di sana.
Pemandu wisata menjelaskan bahwa kalimat itu merupakan pesan dari sang Raja agar kejayaan yang didapatkan Andalusia saat itu bukan karena kekuatan sang Raja, melainkan karena Allah yang menganugerahkannya. Allahlah yang patut dipuja puji dan diagungkan. Bukan kepada selain-Nya. Ah itu seperti menamparku sekaligus pengingat bahwa semua yang ada pada diriku merupakan anugerah Allah. Sudahkah bersyukur hari ini
Istana Alhambra tidak hanya menyimpan kisah tentang kejayaan Islam sekaligus kehancurannya tetapi juga kisahnya itulah yang bisa membangkitkan sisi hati menjadi emosional hingga membuat mata berembun. Bangunan-bangunan kokoh yang indah itu akan membawa kita menyusuri masa lalu dan menambah keimanan betapa sungguh Allah Maha Besar. Karena alasan-alasan itulah aku ingin mengulasnya.
Kalau mendapat kesempatan mengunjungi Istana Alhambra dan hanya boleh mengajak satu orang, maka aku akan mengajak anakku (padahal belum punya anak hehe). Kenapa anakku? Karena aku ingin dia belajar banyak hal di sana. Aku ingin dia tahu bahwa Islam pernah jaya di bumi Eropa dan juga membuatnya mencintai sejarah. Menyenangkan sekali bukan melakukan perjalanan dan belajar sejarah bersama-sama.
|
Indahnya Istana Alhambra di malam hari (sumber dari sini) |
Semoga bisa ke sana suatu hari nanti, aku sudah nyicil belajar bahasa Spanyol juga lho hehe
Lampung Tengah, 20 Maret 2021
#RCO9
#OneDayOnePost
#ReadingChallengeODOP9
Smoga bisa terwujud impianya ke Istana Alhambra,napak tilas kejaaan Islam di Bumi Eropa. Amiin
BalasHapusAamiin ya Allah... terima kasih doanya kak.. semoga kakak juga bisa terwujud impiannya ya :)
HapusSubhanallah jadi pengen pergi ke sana setelah baca tulisannya kak. Semoga mimpinya bisa tercapai ya kak😇
BalasHapusAamiin ya Allah.. makasih kak Yani, ayo Kak ke sana bareng... Aku jadi tertarik mempelajari sejarah sekarang kak :)
HapusSenang baca ulasannya.. keren
BalasHapusTerima kasih kakak :)
HapusMasya Allah... Bagus sekali destinasinya ya kak... Semoga saya bisa ke sana bersama keluarga
BalasHapusIya bagus, aku baru tau :)
HapusAmiin... semoga kita diberi kesempatan untuk ke sana ya Mbak
Baru tau Alhambra keren juga
BalasHapusIya aku juga baru tau Mbak :)
HapusPaling suka sama potret pemandangan mode malam. Uh adem di mata dan di hati hehe
BalasHapusBtw, keren belajar bahasa Spanyol juga ^^
Iya ya, berasa teduh gitu liatnya... :)
Hapusiseng belajar awalnya Mbak
pingin juga ke alhambra deh. Napak tilas kejayaan Islam
BalasHapusHayuk barengan Kak :)
HapusKeren banget sih ini. Banyak bangunan tuanya, berasa hidup kembali di jaman kejayaan islam di eropa.
BalasHapusIya... kayaknya kalau ke sana bisa sedikit merasakan atmosfer masa lalu melalui bangunannya ya
HapusMasya Allah..keren banget. Aku suka banget dg tempat-tempat bersejarah. Moga tercapai impian ke sana mbak🤲
BalasHapusAamiin ya Allah....
HapusAku awalnya kurang suka dengan hal-hal yang berbau sejarah, tapi ternyata ketidaktertarikanku karena aku nggak paham konteks sejarahnya...
Duuh ngiler juga pengen kesiiniiiiiii meskipun belum baca jugaaaa. hihi. So beautiful <3
BalasHapusIya... ternyata tempat-tempat bersejarah itu indah :)
HapusMasya Allah... Semoga saya bisa berkunjung ke sana 😍😍😍
BalasHapusMemang kalau ingat masa-masa dulu, rasanya pengen marah, kesel :"D
BalasHapusApalagi liat bangunannya, tambah perih~ :"D
Masyaallah, lengkap sekali Dek. Semoga nanti terwujud ya harapannya. Dan terus semangat belajar bahasa.
BalasHapus